Selasa, 07 Mei 2013

TEKNIK BERPIDATO versi Jofan Hale


TEKNIK BERPIDATO

Oleh:

Aprianus Hale
NIM.102383002



DIBAWAKAN PADA SAAT MASA BIMBINGAN MAHASISWA BARU

JURUSAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

KUPANG
2012




       I.            Latar belakang

Public speaking atau sering disebut dengan pidato adalah ucapan yang tersusun baik dan ditujukan kepada orang banyak. Kepandaian berbidato sering disebut dengan rhetorika atau oratori, sedang orangnya disebut dengan rhetor atau orator . Berpidato merupakan seni percakapan yang didukung dengan penggunaan bahasa yang baik dan wawasan keilmuan yang luas.
 

     II.            JENIS DAN METODE PIDATO

q  Khotbah. Berbicara di muka umum khususnya untuk tujuan penyampaian pesan-pesan agama.
q  Propaganda. Berbicara di muka umum untuk menyampaikan ide dengan upaya keras meyakinkan pendengar
q  Kampanye. Berbicara di muka umum untuk kelompok tertentu (partai) dengan mempengaruhi massa
q  Penerangan. Berbicara di muka umum untuk menerangkan sesuatu, misalnya program, permasalahan, pembangunan dan lain sebagainya
q  Agitasi. Berbicara di muka umum dengan tujuan untuk membakar semangat massa
q  Orasi ilmiah. Berbicara di muka umum, khususnya untuk masyarakat ilmiah, yang dilakukan oleh seorang ahli dengan menggunakan bahasa teoritis, ilmiah dan rasional
q  Reportase. Berbicara di muka umum untuk menyampaikan laporan tentang sesuatu kejadian secara terbuka.

  III.            TEKNIK BERPIDATO
` Ada empat teknik berpidato yang umum di pakai yaitu:

q  Metode langsung. Disebut dengan metode impromptu, yaitu berpidato secara langsung dengan mengandalkan kemampuan, kemahiran dan wawasan ilmu. Dilakukan tanpa persiapan yang memadai.
q  Metode naskah. Berbicara di muka umum dengan bantuan naskah atau teks tertulis yang telah dipersiapkan. Dapat kita jumpai dalam pidato kenegaraan, siaran televisi atau acara-acara resmi.
q  Metode Menghafal, yaitu naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya bukan untuk dibaca, melainkan untuk dihafal;
q  Mdilakukanetode Spontanitas, yaitu metode pidato yang tidak persiapan/pembuatan naskah tertulis terlebih dahulu. Biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang yang akan tampil secara mendadak.



  IV.            HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERPIDATO

q  Penguasaan materi
q  Penguasaan diri
q  Penguasaan metode
q  Penguasaan audiens
q  Penguasaan medan

     V.            SUSUNAN PIDATO Yang Baik

q  Pembukaan
  Pembukaan pidato merupakan bagian penting dan meainkan peranan bagi pembicara, karena bagian ini dapat memeberikan kesan pertama bagi para audience.. Ada beberapa cara yang dapat digunakan seorang pembicara untuk membuka pidatonya: (a)dengan memperkenalkan diri; atau (b) Membuka pidato dengan humor; atau (d) membuka pidato dengan pendahuluan secara umum

q  Isi

Setelah selesai melakukan pembukaan dengan salah satu cara di atas, maka langsung dilanjutkan dengan menyajikan pokok permasalahannya

q  Penutup
 
Penutup Pidato bisa dilakukan dengan: (a)Membuat rangkuman atau simpulan; atau(b)menyatakan kembali prinsip-prinsip yang terkandung dalam pidato; atau (c)menceritakan cerita singkat yang menarik; atau (d)mengutip kata-kata mutiara, ungkapan, atau beberapa bait pantun; atau (e)mengajak atau menghimbau dan mengemukakan sebuah pujian buat para pendengar .


  VI.            ETIKA DALAM BERPIDATO

Beberapa hal penting berkaitan dengan berpidato. Yang perlu mendapat perhatian adalah:
(a)Posisi Berbicara. Seorang pembicara harus sedapat mungkin dilihat oleh semua audience. Kalau boleh tidak duduk, usahakan untuk berdiri, agar semua audience dapat menatap wajah dan penampilan pembicara; (b)Mengatur Suara Dalam Berpidato. Usahakan mengeluarkan suara dengan jelas, tegas, dan nyaring dan sesuaikan dengan ruang pertemuan, apakah ruang kecil atau ruang aula yang luas dan besar; (c)Volume, Intonasi dan Pelafalan. Pada saat berpidato, usaha mengatur: volume suara, intonasi, dan pelafalan; (d)Sisipkan humor yang sopan, segar dan relevan; (e)Gerak Tubuh, seperti tangan, telapak tangan, jari, kepala, raut muka, dan lain-lain juga mendukung daya tarik dalam berpidato, namun jangan terlalu berlebihan, dan harus sesuai dengan apa yang sedang dibacarakan; (f)Penggunaan mikropon. Bila ada mikropon, gunakanlah dengan sebaik-baiknya, dan jangan menempel di mulut, namun agak jauh dari mulut pada saat berbicara agar suaranya bagus; dan (g)Bila ada slide( berupa OHP dan LCD), alat peraga, papan tulis, sangat efektif untuk menunjang kegiatan saat berpidato
VII.                  Teknik Dalam Berpidato
         Berpenampilan rapi dan sopan disesuaikan dengan forum.
         Menyampaikan pidato dengan tenang, penuh rasa percaya diri dan menghargai pendengar.
         Menguraikan pidato secara sistimatis. Bilamana perlu diselingi dengan humor (bukan lelucon).
         Menerangkan permasalahan secara jelas, argumentatif dan dapat didengar maupun dimengerti para hadirin.
         Mengatur dan memperhatikan waktu bicara.
         Bila terjadi kekurangan atau kekhilafan tidak segan untuk meminta ma’af.
         Membuka dan mengakhiri pembicaraan dengan salam.



“ Sekian dan Terima Kasih, Jadilah Orator yang Handal Seperti Bung Karno”

By: Jofan Hale





Tidak ada komentar:

Posting Komentar